Selasa, 08 Juli 2014

KATA MUTIARA PERNIKAHAN




Kami tidak melihat (cara yang lebih baik) bagi dua orang yang sedang jatuh cinta selain menikah.
(HR. Ibnu Majah)

Yang kusuka dari dunia ini adalah wanita dan wewangian. Dan kesejukan hatiku ada pada saat shalat.
(HR. Ahmad, an-Nasai, al-Hakim, dan al-Baihaqi)

Orang yang martabatnya paling buruk dalam pandangan Allah pada hari Kiamat adalah suami yang berhubungan intim dengan istrinya dan istri yang berhubungan intim dengan suaminya, lalu menyiarkan rahasia persetubuhan itu.
(HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, dan Abu Nu'aim)

Perkokoh bidukmu, sebab lautan teramat dalam. Perbanyak bekalmu, sebab perjalanan teramat panjang. Ikhlaskan amalmu, sebab sang pencatat teramat jeli.
(Nasihat Rasullullah SAW kepada Abu Dzarr)

Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya.
(HR. at-Tirmidzi)

Pernikahan adalah interaksi antara dua orang yang tingkatnya meliputi interaksi fisik, hati dan akal. Oleh karena itu, interaksi yang terjadi harus bisa mengembangkan perasaan-perasaanpositif diantara pasangan dengan satu kunci, yaitu komunikasi.
(Anis Matta, Lc. Direktur pusat studi islam Al-Manar Jakarta)

Semoga Allah swt senantiasa memberikan barakah-Nya dalam pernikahan kalian, mengumpulkan kalian dalam kebaikan, dan memisahkan kalian dalam kebaikan. Amien
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” QS. 36:36

Rahasia menjadi pasangan suami istri yang bahagia sesungguhnya tidak pernah dapat diajarkan, tetapi belajar dari pengalaman.

Rumah terbuat dari dinding dan jendela. Rumah Tangga terbuat dari kasih dan cita-cita.

Perkawinan itu ibarat istana untuk yang masih berada di luar: ingin cepat-cepat masuk, tetapi ibarat neraka untuk yang berada di dalam: ingin cepat-cepat keluar.

ika saat berpacaran seseorang ingat tanggal ‘jadian’ hampir setiap bulannya, maka pada masa pernikahan pun tidak ada salahnya jika hal itu dilakukan kembali. Namun, yang menjadi kekeliruan di pandangan masyarakat pada umumnya adalah bahwa ucapan perkawinan untuk istri, mengingat hari jadi pernikahan mereka dianggap sudah tidak penting lagi, apalagi saat mereka sudah memiliki anak yang kebutuhannya akan lebih diprioritaskan.

Kata-kata ‘hati-hati di jalan’ pun sepertinya menjadi berat untuk dikatakan setelah masa-masa pernikahan mengalami gejolak demikian. Hal ini mesti ditanggulangi secepatnya oleh kedua belah pihak agar risiko kehancuran rumah tangga menjadi berkurang. Mulailah berikan kehangatan yang dulu pernah dilakukan semasa pacaran, dan berikan ucapan pernikahan saat bangun tidur sehingga anda bisa memulai hari dengan hati yang bahagia.

Ketika kita menyadari untuk memilih sebagai pasangan hidup dan belahan jiwa, maka disaat yang sama, cinta itu harus senantiasa ikut bersama setiap jejak langkah kaki, sambil menautkan jemari, lalu berjalan bergandengan. Bersama. Aku menjadi bagian dari dirimu, begitupun sebaliknya, Dirimu menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Ikatan perasaan mutual yang ada dari hubungan kita tumbuh mekar bersama pengalaman menjalani hidup bersamamu.

Maka lihatlah apa yang telah di ubah oleh cinta Dan mereka yang saling mencintai akan melihat Dari mana cinta tlah hadir di hati mereka Maka bersyukurlah atas Yang maha cinta Selamat menempuh hidup baru.

Bila surya telah terbit Sinarnya menyinari apa yang di lewatinya Dan Tumbuhlan apa yang di bawahnya Kehidupan yang berjalan atas sunnah-Nya.

Atas saling mencintai di antara mereka Atas Yang maha cinta yang menyatukan mereka Maka lihatlah ketika dua insan yang saling berjanji Di saksikan penghuni bumi dan langit Selamat Menikah ya (Nama Pasangan) Semoga selalu setia.

Pada saat yang sama, airmatamu mengalir ketika kuceritakan pengorbanan menggadaikan cincin kawin di masa awal pernikahan, atau ketika  anak pertama kita mesti dirawat lama di rumah sakit karena dadanya tersiram air panas. Semuanya terangkum dalam rangkaian mozaik indah yang mewarnai seluruh perjalanan cinta kita.


Menikahlah! Jika mendapat istri yang baik, kau sangat beruntung. Namun jika mendapat istri yang kurang baik, kau akan menjadi filsuf karenanya.

Wahai kawula muda, siapa pun diantara kalian yang sudah mampu menikah, hendaklah menikah. Sebab, pernikahan itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan.
(HR. Muslim dari Abdullah)

Hendaklah kalian menikah dengan gadis! Sebab, mulut mereka lebih segar, rahim mereka lebih subur,vagina mereka lebih hangat, dan mereka lebih bisa menerima hasil kerja (nafkah) yang sedikit.
(HR. Abu Nu'aim dari Ibnu Umar)

Nikah adalah sunnahku. Siapa pun yang tidak mengamalkan sunnahku, bukanlah golonganku. Menikahlah, sebab aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain. Siapa pun yang memiliki kemampuan, menikahlah. Namun, orang yang belum memiliki kemampuan, hendaklah puasa. Sebab, puasa merupakan benteng baginya.  (HR. Ibnu Majah dari Aisyah)

Sebaik-baik wanita adalah istri yang bila kau pandang, membuat kau senang; bila kau suruh, ia patuh; dan bila kau tidak ada, ia senantiasa menjaga hartamu dan dirinya. (HR. Abu Dawud)

Siapa pun laki-laki yang menikahi seorang wanita, baik dengan mahar yang sedikit maupun banyak, sementara dalam dirinya tidak ada maksud untuk menunaikan mahar tersebut - ia bermaksud menipu si istri - lalu ia meninggal dunia sebelum membayar hak istrinya, maka pada hari kiamat ia menemui Allah dalam keadaan membawa dosa Zina. (HR. ath-Thabrani)

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku. (HR. at-Tirmidzi dari Aisyah)

Hak seorang istri yang merupakan kewajiban suami adalah memberi makan istrinya bila ia makan, memberinya pakaian bila ia punya, serta tidak boleh memukul muka (istri), tidak boleh menjelek-jelekan (istri), dan tidak boleh meninggalkannya, kecuali di dalam rumah (bila istri nusyuz).
(HR ath-Thabrani)

Termasuk kesempurnaan iman seseorang adalah akhlak yang paling baik dan sikap paling lemah lembut terhadap keluarganya. (HR. at-Tirmidzi)

Nikahilah wanita yang penyayang lagi subur! Sebab, aku akan merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian dibanding dengan umat-umat lain pada hari kiamat.
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban)